Senin, 29 Juli 2013
|
0
komentar
1. Lalat
Mata Lalat Inspirasi Kamera Pendektesi Gerak
Mata Lalat Inspirasi Kamera Pendektesi Gerak
Pernah terpikirkan gak sih oleh kalian kalau ternyata kamera pendeteksi
gerak itu ternyata terinspirasi dari seekor hewan yang sering kali kita
mengganggu dan berbunyi ngiiiing saat ia sedang terbang yaitu Lalat.
Hewan yang berhabitat di tempat-tempat kotor seperti tempat sampah
ternyata bermanfaat juga loh walaupun hewan ini sangat bersahabat dengan
kotoran tapi bisa mata dari yang mereka miliki bisa menjadi inspirasi
dari para ilmuwan untuk
Read More
membuat sebuah kamera pendektesi gerak. Kamera ini dapat mendeteksi gerak dari sebuah objek dan kamera bergerak mengikuti arah gerakan dari objek.
Mata seekor lalat diketahui mampu melihat gerakan objek dengan jelas di antara benda-benda lain yang berada di sekitarnya. Hal tersebut dapat dilakukan karena serangga tersebut dapat menyatukan gambaran suatu objek yang mendapatkan tingkat pencahayaan berbeda-beda. Kamera konvensional umumnya hanya bersandar pada satu tingkat pencahayaan.
Misalnya, melihat gerakan seseorang di antara rerimbunan pohon. Dengan memfokuskan pandangan di sekitar gerakan, mata lalat dapat melihat perpindahan objek secara utuh. Ternyata banyak hal-hal kecil seperti ini yang kita tidak ketahui ya? Padahal efek dari hal-hal kecil tersebut dapat berdampak baik untuk perkembangan kebutuhan manusia, baik dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Read More
membuat sebuah kamera pendektesi gerak. Kamera ini dapat mendeteksi gerak dari sebuah objek dan kamera bergerak mengikuti arah gerakan dari objek.
Mata seekor lalat diketahui mampu melihat gerakan objek dengan jelas di antara benda-benda lain yang berada di sekitarnya. Hal tersebut dapat dilakukan karena serangga tersebut dapat menyatukan gambaran suatu objek yang mendapatkan tingkat pencahayaan berbeda-beda. Kamera konvensional umumnya hanya bersandar pada satu tingkat pencahayaan.
Misalnya, melihat gerakan seseorang di antara rerimbunan pohon. Dengan memfokuskan pandangan di sekitar gerakan, mata lalat dapat melihat perpindahan objek secara utuh. Ternyata banyak hal-hal kecil seperti ini yang kita tidak ketahui ya? Padahal efek dari hal-hal kecil tersebut dapat berdampak baik untuk perkembangan kebutuhan manusia, baik dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
2. Kecoa
Kaki Kecoa jadi inspirasi membuat robot yang bisa berlari dengan cepat
Sebagian besar orang mungkin berpikir bahwa kecoa adalah serangga paling
menjijikkan di dunia. Namun tahukah Anda? Para ilmuwan sangat kagum
pada serangga yang satu ini. Mereka setuju bahwa kecoa memiliki kaki
hasil evolusi yang unik. Enam kaki yang dimiliki kecoa membuat mereka
dapat bergerak secara mengagumkan dan berlari cepat.
Inilah sebabnya mengapa para ilmuwan di Oregon State University (OSU)
menggunakan kecoa sebagai sumber inspirasi bagi robot pertama di dunia
yang bisa berlari cepat. Robot ini bahkan disebut-sebut dapat berlari
dengan mudah melewati rintangan, sama seperti cara berlari kecoa.
Seperti dikutip dari Science Daily, Kamis (31/12/2009), llmuwan tak
hanya ingin meniru kemampuan berlarinya saja, perilaku kecoa yang tanpa
berpikir, namun dengan semangat berlari kian kemari pun menjadi
inspirasi para ahli untuk menanamkan kemampuan yang sama pada robot
mereka.
"Penemuan terbaru menggarisbawahi bagaimana hewan menggunakan kaki untuk
mengatur penyimpanan dan pengeluaran energi, dan mengapa hal ini begitu
penting untuk stabilitas berlari," kata asisten profesor John Schmitt
dari School of Mechanical Industrial and Manufacturing Engineering di
OSU.
"Kecoa tidak perlu berpikir saat mereka berlari, sebagai gantinya mereka
lebih sering menggunakan tindakan otot yang tidak memerlukan kontrol
reflek," tambahnya.
Schmitt menjelaskan bahwa kemampuan ini merupakan bagian yang tengah
diupayakan para ilmuwan agar bisa ada pada sebuah robot. Dengan
kemampuan ini, robot bisa bergerak lebih cepat tanpa mengeluarkan energi
yang besar dan memperhitungkan kekuatan yang mereka butuhkan.
"Jika kita bisa mengembangkan sebuah robot yang berlari dengan cepat,
robot tersebut tidak akan memerlukan terlalu banyak kemampuan komputasi
dan energi untuk bisa berlari," tandas Schmidtt.
Mata udang mantis menginspirasi pembuatan teknologi 3D
Saat ini kita seringkali mendengar kata tiga dimensi atau 3D. Apa yang
Anda bayangkan saat mendengar kata tersebut? Mungkin film 3D, TV 3D,
ponsel 3D, game 3D atau perangkat lain dengan teknologi 3D yang ada di
rumah atau di sekitar Anda. Sebenarnya apa definisi dari 3D tersebut?
Menurut kamus kata 3D (tiga dimensi) adalah suatu bentuk dari benda yang
memiliki panjang, lebar dan tinggi. Untuk menampilkan efek 3D pada
suatu objek maka suatu gambar/film akan terlihat memiliki kedalaman dan
perbedaan ruang antara suatu objek dengan objek yang lain. Teknologi 3D
memungkinkan pemirsa menyaksikan tayangan televisi atau film secara
lebih nyata. Dimensi yang disuguhkan membuat pemirsa seolah-olah berada
pada saat yang sama dengan objek yang ditontonnya.
Tahukah Anda kalau ternyata teknologi 3D terinspirasi dari seekor
binatang kecil yang bernama udang mantis. Udang mantis (Odontodactylus
scyllarus) ternyata tidak cuma memiliki tampilan yang mengesankan, tapi
juga dikaruniai kemampuan ‘menangkap’ cahaya yang terpolarisasi yang
menjadi dasar pengembangan teknologi 3D. Jika manusia hanya dapat
melihat dengan kombinasi 3 warna primer, mata udang mantis dapat
membedakan dengan kombinasi 11-12 warna primer. Selain itu, udang mantis
juga memiliki kemampuan melihat langsung warna cahaya berbeda-beda dari
polarisasi cahaya.
Hal ini menginspirasi seorang Profesor Elektro-Optikal dari National
Taipei University of Technology, Taipei bernama Jen Yi-jun untuk
mengembangkan material baru dengan struktur mirip lensa mata udang
mantis yang disebut waveplate. Menurut Jen, material tersebut bisa
digunakan untuk mem-filter cahaya dengan spektrum yang lebih luas dari
piranti optik pada DVD player yang ada saat ini. Dengan inovasi ini,
penggemar film nantinya bisa menonton film 3D dengan kualitas lebih
baik.Ke depan, teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengembangkan
kacamata 3D sehingga pengguna bisa mendapatkan pengalaman visual yang
lebih baik.
4. Lumba-Lumba
Sonar lumba-lumba menginspirasi pembuatan radar kapal selam
Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi
dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat
menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga
terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam
pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui.
Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah
kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis lumba-lumba.
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem
alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak
teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah
kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga
lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang
digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit
lumba-lumba.
5. Capung
Capung menginspirasi pembuatan helikopter
Ilmuwan yang tak terhitung jumlahnya telah mencoba membuat mesin terbang yang lebih baik sampai akhirnya mereka mampu membuat mesin terbang terkini dengan disainnya yang mengagumkan.dan tahukah kamu bahwa yang dijadikan model untuk pembuatan ini adalah hewan capung?
Hewan yang mempunyai kemampuan terbang yang luar biasa ini memang mengagumkan capung dapat melayang pada posisi tetap di udara atau mendarat di tempat yang diinginkan adalah sama pentingnya dengan kemampuan terbang itu sendiri. Untuk itulah, manusia merancang pesawat terbang dengan kemampuan manuver yang tinggi, yaitu helikopter. Helikopter mampu melayang di udara pada posisi tetap dan lepas landas secara tegak lurus. Karena keuntungan militer inilah, berbagai negara telah menyediakan dana dalam jumlah tak terbatas untuk pengembangan helikopter. Akan tetapi, penelitian terkini telah menemukan fakta yang sangat mencengangkan. Teknologi penerbangan helikopter modern ternyata sangat tertinggal jauh dibanding dengan seekor makhluk mungil yang mampu terbang. Makhluk ini adalah capung.
sumber : kaskus
0 komentar :
Posting Komentar